Senin, 18 Oktober 2010

Profil Victor Hutabarat

Victor Hutabarat

Lagu Molo Margitar Au Ito Ciptaan Nahum Situmorang, sebenarnya tidak lah begitu yang istimewa jika hanya dibawakan bila penyanyinya tidak mempunyai improvisasi yang tinggi. Tapi lagu ini bisa membuat kita hanyut dalam khayalan jauh entah kemana jika Victor Hutabarat menyanyikannya.

Dengan vocal yang tidak begitu tinggi dan hampir semua pengamat lagu batak terbantahkan, bahwa penyanyi batak yang ingin tetap bertahan haruslah mempunyai vocal yang melengking dan mempunyai klimaks yang dahsyat untuk didengar.

Tapi bukan untuk penyanyanyi yang satu ini, beliau hanya mempunyai vocal dengan nada yang tidak begitu tinggi dan hampir semua orang dapat mengikuti key/tone penyanyi ini pada lagu lagu yang dibawakannya dalam karaoke. tapi kita patut cemburu mengapa dia selalu mempunyai kelebihan khusus jika membawakan lagunya. bahkan lagu yang tadinya tertidur begitu lama tiba saatnya Victor yang membawakannya, maka kita akan terhenyak!.

Pria batak kelahiran Palembang ini adalah salah satu penyanyi yang harusnya dicontoh oleh generasi berikutnya, baik itu dari segi profesionailsme dan perjuangannya, dia memulai bernyanyi dari masa remajanya bermula dari vocalis band-abangnya almarhum …. Hutabarat, menurut cerita banyak orang sang abangnya sering menghardiknya jika pada suatu acara dia tidak bisa melafalkan lagu dengan baik dan benar, begitulah abangnya yang sangat disiplin terhadap pemahaman sebuah lagu mengajarnya tak henti hentinya, maka victor kecil sangat sering menjadi bulan bulanan abangnya dalam satu acara saat itu.

Dia memulai karirnya betul betul dari bawah sekali, mempunyai pribadi yang sangat sabar, mudah senyum dan hormat pada yang lebih tua, kerap dia lebih banyak mendengar daripada berbicara bila bertemu dan berbincang bersama sama dikalangan artis batak. dia tidak segan segan membagikan pengalaman dan ilmu yang dimilikinya kepada yang lebih muda, dan yang paling menonjol adalah kesediaanya untuk ber volunteer untuk acara acara gereja dikalangan batak. namun jangan sekali kali membuat dia kecewa dengan membohongi bahwa dana yang mengundang kurang, dia akan tau persis apa yang harus dibuat untuk menyelesaikan persoalan seperti itu.

Arransemen musik pada album batak yang dikeluarkan pada tahun 1995 adalah cikal bakal ketenaran yang diraih sampai saat ini, Ricky Pangkerego salah satu musisi ambon yang dia percaya untuk menggarap albumnya saat itu betul betul tidak salah, coba dengarkan intronya yang menghentak dengan tidak meninggalkan alat tradisi batak, sian nadao hubege do sada ende….. tarsongon na mangandung andung inang…., itulah penggalan lagu yang dibawakannya menyelimuti jagad sumatra saat itu. kalau mau tau bagaimana lagu itu bisa merasuk keseluruh tubuh anda, coba lakukan ini, disarankan anda mempunyai player cd pada mobil anda, dan parkirkan mobil anda ditepian danau toba, dan pasanglah cdnya, tinggalkan mobil anda sejenak biarkan anda mendengar dari kejauhan….. hm…… sossok bah!.

Sunan Hutabarat, yang juga abangnya adalah produser sekaligus manajernya, mungkin hanya dialah artis batak yang mempunyai manajemen seperti itu, bah…. kaw jangan anggap ini pekerjaan mudah, demikian Sunan selalu menjawab jika saya mencoba menggoda memprotes mengapa harus mempunyai manajer segala, karena prosedurnya agak lebih panjang dari artis artis lainnya.
Victor Hutabarat adalah pantas disebut sebagai idola para orang batak yang ekonominya agak lumayan atau menengah keatas, mungkin karena demikian hanya lagu dia yang terdapat dalam sarana Compact Disc (CD) bahkan lebih banyak CD daripada VCD. “biarlah mengambil pasar sendiri sediri”, demikian Sunan menjawab dengan santai bila ada yang bertanya kenapa sedikit album Victor dalam bentuk VCD.

Salah satu distributor kaset/vcd terbesar di Medan tidak ragu memesan kaset/CD album Victor dengan pembelian 50.000pcs dengan harga kontan, suatu perlakuan tidak lazim dalam peredaran kaset/vcd, namun itu bukan tanpa alasan, enam bulan kemudian sang distributor akan datang kembali kepada Sunan untuk minta tambahan (repeat).
Sekarang ini banyak produser batak yang sedang menunggu kebaikan dari Sunan Hutabarat, kalau kalau dia bersedia bekerja sama dengan produser tersebut, bahkan mereka berani membayarnya harga mahal. Perlu diketahui prinsip pasar tetap berlaku untuk pemasaran kaset/vcd, apabila anda mempunyai barang yang indah/menarik (baca:laku) satu atau dua album, maka album yang lainnya mampu ditarik hingga semua menjadi barang laku.

Victor sangat menaruh simpati kepada Tagor Tampubolon, seorang pencipta lagu batak kelas atas saat ini, bahwa lagu Podani Dainang, Tangiang Ni Dainang, Poda dapat mensejajarkan kepopuleran nama victor berkat lagu ini, dan kelihatannya dia juga masih tertarik untuk kerja sama pada album album berikutnya.

Dia juga sangat menaruh hormat terhadap pencipta lagu tempo doeloe, Nahum Situmorang, suatu kerja sama yang sungguh baik, lagu Nahum dapat tetap berkibar dan diminati pendengar dan Victor Hutabarat juga merasakan berkat lagu itulah namanya juga dikenal penggemar.

Saya tau persis sang produser saat ini sedang menimang nimang sebuah album victor untuk siap dipasarkan, saya masih menaruh harapan dengan album tersebut dan masih tetap bernuansa batak yang tidak kuno, bahkan sedikit agak berimprovisasi ke jalur jazz tapi unsur bataknya tidak ada yang hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar